Pada April 1973, Toyota memperkenalkan Toyota Starlet, sebuah mobil subkompak yang segera memikat pasar dengan desainnya yang unik dan performa tinggi.
Muncul sebagai penerus dari Publica, Starlet berhasil mempertahankan kode “P” dan penomoran generasi Publica, menetapkan dirinya sebagai mobil yang tidak hanya praktis tetapi juga menawarkan varian performa tinggi yang pertama kali dari produsen mobil Jepang.
Toyota Starlet Generasi Pertama (P40/P50; 1973) yang Menggoda Performa Tinggi
Generasi pertama Starlet, dijual sebagai Publica Starlet di beberapa pasar, menjadi eksklusif di Jepang untuk dealer Toyota Corolla Store. Meluncurkan tren mobil subkompak yang dapat memberikan performa tinggi, Starlet menjadi sorotan dengan tiga generasi yang mencakup Turbo S (EP71) 1986-1989, GT Turbo (EP82) 1990-1995, dan Glanza V (EP91) 1996-1999.
Starlet tidak hanya meraih sukses di Jepang, namun juga mengeksplorasi pasar Amerika Utara dalam rentang waktu singkat dari 1981 hingga 1984.
Di Amerika Utara, mobil ini memperoleh perhatian yang signifikan sebelum memberikan jalan pada penerusnya.
Namun, pada tahun 1999, Starlet memberikan tampuk kepemimpinan kepada Vitz, yang dijual sebagai Echo atau Yaris di pasar internasional, dan mini MPV bB.
Meskipun demikian, Toyota meninggalkan pasar mobil kota Eropa hingga diluncurkannya Aygo pada tahun 2005.
Performa tinggi Starlet tidak hanya menjadi daya tarik utama tetapi juga menetapkan standar untuk mobil subkompak lainnya.
Varian seperti Turbo S, GT Turbo, dan Glanza V menunjukkan dedikasi Toyota untuk memberikan pengalaman mengemudi yang mendalam, mengesankan para penggemar otomotif di seluruh dunia.
Pada tahun 2020, nama “Starlet” dihidupkan kembali untuk hatchback Suzuki Baleno yang mendapatkan merek ulang, khususnya dijual di beberapa negara Afrika dan di India dengan nama “Glanza.” Ini menandai kebangkitan sebuah nama yang telah melampaui generasi dan terus menjadi ikon dalam dunia otomotif.
Desain Ikonik dan Performa Tinggi
Diluncurkan pertama kali pada bulan April 1973, Starlet membawa desain wedgy coupé yang dikembangkan dari sketsa yang dibuat oleh Giorgetto Giugiaro. Kode model seperti KP40/KP45 dan KP42/KP47 memberikan variasi pada mesin 1 liter dan 1,2 liter, menawarkan pilihan kepada konsumen yang mencari performa tinggi dan efisiensi bahan bakar.
Desain bodi awalnya hadir sebagai coupé dua pintu, dengan gaya yang sering diidentifikasi sebagai “Baby Celica.” Kemudian, pada Oktober 1973, sedan empat pintu melengkapi lineup Starlet. Kelas Standar, Deluxe, Hi-Deluxe, ST, dan SR menawarkan variasi yang memenuhi kebutuhan berbagai konsumen. Model-model teratas bahkan dilengkapi dengan transmisi manual lima percepatan, menambah dimensi kesenangan berkendara.
Mesin 1,0 liter single-carb 2K dan mesin 1,2 liter menawarkan daya yang memadai, dengan varian twin-carb 3K-BR memberikan performa tinggi yang mencengangkan.
Mesin ini tidak hanya memberikan tenaga yang cukup untuk menghadapi tantangan jalan, tetapi juga mengukuhkan reputasi Starlet sebagai pionir performa tinggi di segmen subkompak.
Evolusi dan Inovasi
Pada Februari 1976, Starlet mengalami evolusi untuk memenuhi persyaratan emisi baru Jepang. Mesin 3K digantikan dengan tipe 1,2 liter 3K-U yang lebih bersih, sementara opsi mesin 1 liter dan twin-carb 1,2 dihentikan. Dengan pembaruan ini, nomor rangkaian bodi diubah menjadi KP51, menandai fase baru dalam sejarah Starlet.
Mesin baru dilengkapi dengan sistem kontrol emisi TTC-C milik Mobil Klasik Toyota dengan konverter katalitik, memastikan bahwa Starlet tetap memenuhi standar emisi yang ketat. Mesin 1,2 liter 3K-U menghasilkan daya 64 PS pada 5.800 rpm, memberikan keseimbangan yang baik antara performa dan efisiensi.
Pada bulan September 1976, Starlet semakin memperkaya opsi dengan menawarkan transmisi otomatis Toyoglide dua kecepatan sebagai pilihan.
Ini membuktikan komitmen Toyota untuk terus meningkatkan pengalaman mengemudi dan memberikan opsi yang lebih luas kepada konsumen.
P40/50 Series – Toyota Publica Starlet 1200 SR Coupe
Informasi | Nilai |
---|---|
Alias | Daihatsu Consorte |
Produksi | April 1973–1978 |
Perakitan | Jepang |
Bentuk Kerangka | 2-door coupe 4-door sedan |
Tata Letak | Front-engine, rear-wheel-drive |
Terkait | Toyota Publica |
Penyalur Daya |
|
Transmisi |
|
Dimensi |
|
Berat Kosong | 720–785 kg (1,587–1,731 lb) |
Kronologi | Predecessor: Toyota Publica (sebelum facelift) |
Legacy dan Kembalinya Nama Starlet
Generasi pertama Starlet sebagai mobil klasik mencapai puncaknya pada Januari 1978 ketika produksinya dihentikan. Meskipun demikian, warisan Starlet terus hidup dalam ingatan penggemar otomotif yang menghargai keunikan desainnya dan dedikasi Toyota untuk performa tinggi di segmen subkompak.
Pada tahun 2020, nama “Starlet” kembali mencuri perhatian ketika dihidupkan kembali untuk hatchback Suzuki Baleno yang mendapatkan merek ulang.
Dijual secara eksklusif di beberapa negara Afrika dan di India sebagai “Glanza,” kembalinya nama Starlet menandai pengakuan akan warisan panjangnya dalam dunia otomotif.
Kesimpulan
Toyota Starlet bukan sekadar mobil subkompak biasa; itu adalah ikon dalam sejarah otomotif. Dengan desain ikonik, performa tinggi, dan dedikasi untuk inovasi, Starlet telah meninggalkan jejak yang mendalam.
Meskipun generasi pertamanya mungkin telah berakhir pada 1978, namun warisan Starlet terus diperbarui dan dihidupkan kembali, membuktikan bahwa ketertarikan terhadap mobil ini tetap tinggi.
Sebuah perjalanan yang dimulai pada 1973, Starlet tetap menjadi salah satu cerita sukses Toyota yang tak terlupakan.”